Kegiatan pengeboran dilakukan
setelah kegiatan topografi. Pada titik-titik yang akan dibor telah diberi
patok, dengan pita merah. Patok dengan
pita merah tersebut adalah titik-titik SP (shot point). Titik SP akan menjadi
lokasi penempatan sumber getar. Sementara patok lainnya diberi warna biru, yang
merupakan titi Trace.
Selama operasi pengeboran
dilakukan dipimpin oleh seorang Driller. Didalam satu unit regu pengeboran,
terdiri dari seorang HSE, Medik, Mekanik, 2 orang koki, 4 regu kru bor, satu
regu kru Preloading, dan satu regu kru Water relay. Didalam pengeboran
dilakukan pengamatan terhadap pemeriksaan cutting, lumpur pengeboran, kecepatan
pengeboran, kecepatan putaran rotary table, penggantian mata bor dan total
depth (kedalaman lobang bor) yang akan dicapai.
Pemeriksaaan cutting
Pemerian cutting belum tentu
dilakukan.tetapi ada perusahaan yang meminta agar contoha cutting agar diambil
dan diperikan. Pemerian cutting dilakukan oleh orang yang memang sudah memiliki
pengetahuan tersebut. Setiap kedalaman akan dibuat laporan cutting, jenis batuan yang dilewati oleh mata bor. Dipartement
seismologist akan memantau litologi setiap lapisan tersebut.
Lumpur pengeboran
Sirkulasi lumpur harus berjalan
terustidak boleh berhenti. Jumlah lumpur dalam bak lumpur diamati apakah
berkurang atau tidak. Bila lumpur dalam bak berkurang, hal ini menandai adanya
hilang lumpur. Untuk mengatasi hilang lumpur bisa digunakan sepah tebu, sekam
padi, sabut kelapa, tahi gergaji, dan lain sebagainya. Intinya kekentalan
lumpur ditambah. Selama pemompaan lumpur, tekanan pompa lumpur diperhatikan,
apakah terjadi over pressure atau tidak. Over pressure dapat menyebabkan
kebuntuan pada lobang annulus sehingga sehingga lumpur tidak dapat keluar ke
permukaan tanah.
Kecepatan pengeboran
Kecepatan pengeboran diamati. Bila
pengeboran mencapai batuan keras dan tidak bisa tembus, laporkan kemungkinan
membuat lobang multiple (pattern hole). Batuan keras semacam ini sering
dijumpai pada batuan vulkanik. Bila tersedia mata bor untuk batuan keras,
dimunkinkan untuk dilakukan penggantian mata bor. Pada batuan gummy pengeboran
tidak boleh terlalu cepat.
Kecepatan putaran rotary table
Kecepatan putaran dari rotary
table, juga perlu mendapat perhatian. Kecepatan putaran dari rotary table dapat
menurun sendiri. Hal ini dapat terjadi bila mata bor menembus batuan
lunak.bersamaan dengan penurunan puttaran rotary table, sering diikuti pula
oleh penurunan tekanan pompa lumpur. Batuan lengket juga dapat menyebabkan
putaran rotary table. Menghadapi kondisi demikian sirkulasi lumpur harus tetap
dilakukan sampai lubang dalam keadaan bersih.
Penggantian mata bor
Penggantian mata bor lebih baik
dihindari, dengan cara mempersiapkan mata bor yang sudah sesuai dengan litologi
yang akan di bor. Namun demikian, bila litologi memang berubah secara drastis,
maka penggantian mata bor tidak bisa dihindari. Yang terpenting adalah, bahwa
kebutuhan mata bor dilapangan sudah
diprediksi sebelumnya. Dengan demikian mata bor pengganti suudah disiapkan. Untuk
batugamping dapat digunakan mata bor tricone dengan gigi tungsten carbide. Untuk
batu lempung lunak dapat digunakan mata bor drag bit. Untuk batuan keras dapatt
digunaka triffus bit.
Mencapai deepth charge
Pada saat kedalaman depth charge
sudah dicapai, jangan segera meninggalkan tempat. Lubang harus dibersihkan
dahulu, agar tidak terjadi pengendapatan cutting. Segera setelah kedalaman
tercapaiakan diikuti oleh loading dinamit. Hal demikian dimaksudkan agar tidak
terburu runtuh. Lubang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan terbuka. Lubang ditutup
dengan menggunakan pasak kayu. Selanjutnya bersihkan daerah sekitar lubang dari
sampah dan rumput. Kembalikan patok titik SP dengan pita merah, dan tancapkan
dekat lubang. Setelah kru preloading akan segera mnanam dinamit sesuai
kedalaman tsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar