Translate

Kamis, April 09, 2015

Operasi Pengeboran Pada Eksplorasi Seismik



Kegiatan pengeboran dilakukan setelah kegiatan topografi. Pada titik-titik yang akan dibor telah diberi patok, dengan pita merah.  Patok dengan pita merah tersebut adalah titik-titik SP (shot point). Titik SP akan menjadi lokasi penempatan sumber getar. Sementara patok lainnya diberi warna biru, yang merupakan titi Trace.
Selama operasi pengeboran dilakukan dipimpin oleh seorang Driller. Didalam satu unit regu pengeboran, terdiri dari seorang HSE, Medik, Mekanik, 2 orang koki, 4 regu kru bor, satu regu kru Preloading, dan satu regu kru Water relay. Didalam pengeboran dilakukan pengamatan terhadap pemeriksaan cutting, lumpur pengeboran, kecepatan pengeboran, kecepatan putaran rotary table, penggantian mata bor dan total depth (kedalaman lobang bor) yang akan dicapai.

Pemeriksaaan cutting

Pemerian cutting belum tentu dilakukan.tetapi ada perusahaan yang meminta agar contoha cutting agar diambil dan diperikan. Pemerian cutting dilakukan oleh orang yang memang sudah memiliki pengetahuan tersebut. Setiap kedalaman akan dibuat laporan cutting,  jenis batuan yang dilewati oleh mata bor. Dipartement seismologist akan memantau litologi setiap lapisan tersebut.

Lumpur pengeboran
Sirkulasi lumpur harus berjalan terustidak boleh berhenti. Jumlah lumpur dalam bak lumpur diamati apakah berkurang atau tidak. Bila lumpur dalam bak berkurang, hal ini menandai adanya hilang lumpur. Untuk mengatasi hilang lumpur bisa digunakan sepah tebu, sekam padi, sabut kelapa, tahi gergaji, dan lain sebagainya. Intinya kekentalan lumpur ditambah. Selama pemompaan lumpur, tekanan pompa lumpur diperhatikan, apakah terjadi over pressure atau tidak. Over pressure dapat menyebabkan kebuntuan pada lobang annulus sehingga sehingga lumpur tidak dapat keluar ke permukaan tanah.

Kecepatan pengeboran

Kecepatan pengeboran diamati. Bila pengeboran mencapai batuan keras dan tidak bisa tembus, laporkan kemungkinan membuat lobang multiple (pattern hole). Batuan keras semacam ini sering dijumpai pada batuan vulkanik. Bila tersedia mata bor untuk batuan keras, dimunkinkan untuk dilakukan penggantian mata bor. Pada batuan gummy pengeboran tidak boleh terlalu cepat.

Kecepatan putaran rotary table
Kecepatan putaran dari rotary table, juga perlu mendapat perhatian. Kecepatan putaran dari rotary table dapat menurun sendiri. Hal ini dapat terjadi bila mata bor menembus batuan lunak.bersamaan dengan penurunan puttaran rotary table, sering diikuti pula oleh penurunan tekanan pompa lumpur. Batuan lengket juga dapat menyebabkan putaran rotary table. Menghadapi kondisi demikian sirkulasi lumpur harus tetap dilakukan sampai lubang dalam keadaan bersih.

Penggantian mata bor

Penggantian mata bor lebih baik dihindari, dengan cara mempersiapkan mata bor yang sudah sesuai dengan litologi yang akan di bor. Namun demikian, bila litologi memang berubah secara drastis, maka penggantian mata bor tidak bisa dihindari. Yang terpenting adalah, bahwa kebutuhan  mata bor dilapangan sudah diprediksi sebelumnya. Dengan demikian mata bor pengganti suudah disiapkan. Untuk batugamping dapat digunakan mata bor tricone dengan gigi tungsten carbide. Untuk batu lempung lunak dapat digunakan mata bor drag bit. Untuk batuan keras dapatt digunaka triffus bit.

Mencapai deepth charge
Pada saat kedalaman depth charge sudah dicapai, jangan segera meninggalkan tempat. Lubang harus dibersihkan dahulu, agar tidak terjadi pengendapatan cutting. Segera setelah kedalaman tercapaiakan diikuti oleh loading dinamit. Hal demikian dimaksudkan agar tidak terburu runtuh. Lubang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan terbuka. Lubang ditutup dengan menggunakan pasak kayu. Selanjutnya bersihkan daerah sekitar lubang dari sampah dan rumput. Kembalikan patok titik SP dengan pita merah, dan tancapkan dekat lubang. Setelah kru preloading akan segera mnanam dinamit sesuai kedalaman tsb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar