Translate

Sabtu, Juni 09, 2012

PEMBORAN TANGAN (Flushing Drill)

Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan residual deposit. Metoda ini digunakan pada umumnya pada tahapan eksplorasi rinci, namun adakalanya secara acak dan setempat dilakukan pada tahap eksplorasi tinjau, terutama pada subtahap prospeksi umum. Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger drilling) dan Bor bangka (BBB).  

1. Pemboran Spiral/Bor Spiral Auger Drilling
Seperti penarik tutup notol, diputar dengan tangan. Contoh melekat pada spiral, dicabut pada interval tertentu (tiap 30 – 50 cm). Hanya sampai kedalaman beberapa meter saja, baik untuk residual deposit (bauxite, lateritic nickel) dan sebagainya. 

2. Pemboran Bangka/Bor Bangka (BBB)
Suatu alat bor tangan dikembangkan di Indonesia. Suatu alat selubung (casing) diberi platform, di atas mana beberapa orang bekerja. Pada prinsipnya sama dengan bor spiral dan tumbuk.
Batang bor terdiri dari pipa masif yang disambung-sambung, dengan berbagai bit :
1. Spiral
2. Senduk
3. Pahat/bentuk pahat (dihubungkan)

Pengambilan contoh dalam hal yang ditumbuk dengan bailer. Sambil bor berjalan, dengan gerakan putar dan tumbuk, casing secara otomatis menurun, karena beban orang di atas flatform. Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal, seperti placer deposit dan residual deposit. 

Pengamatan Dan Perekaman Data Geologi Data geologi yang didapatkan dari pemboran tangan jarang berupa batuan, tetapi pada umumnya berupa tanah atau batuan lapuk, dan sedimen lepas. 
Contoh yang didapatkan bukan merupakan conto yang utuh (undisturbed sample), tetapi conto yang terusik (disturbed sample). 

Ketelitian lokasi kedalaman conto tergantung pula dari jenis matabor yang digunakan.
Conto dari bor Spiral berupa tanah/lapukan batuan yang melilit pada spiral, dan mewakili selang kedalaman setiap kali batang bor dimasukkan sampai ditarik kembali, sehingga selang kedalamannya dapat diatur, apakah setiap 50 cm atau setiap meter, tetapi maksimal tentu sepanjang spiral. Conto dari matabor sendok lebih terancam pencampuran, sedangkan yang menggunakan bumbung dengan katup lebih mewakili kedalaman yang tepat. 

Matabor ini lebih banyak digunakan untuk sedimen lepas, dan setiap conto mewakili selang kedalaman dari mulai batang dimasukkan sampai ke pencabutan. Pada sistem bor Bangka, conto yang diambil lebih terpercaya karena penggunaan pipa selubung yang terus menerus, mengurangi pencampuran dari guguran dinding bor. Perekaman Data Pada umumnya data berupa litologi, serta batas-batasnya dan dapat dinyatakan dalam penampang berkolom atau profil yang dapat pula disebut sebagailog. Selain itu data kekerasan kualitatif dapat dicatatkan pula, demikian pula data muka air tanah yang dijumpai.

Jumat, Juni 08, 2012

PEMBORAN MESIN PUTAR

Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai pemboran raksasa seperti pada pemboran minyak yang dapat mencapai kedalaman beberapa kilometer. 
Ada berbagai jenis, dari mulaipacksack (dapat diangkat di atas punggung) sampai bor besar harus dipreteli atau diangkat di truck. Alat pemboran (yang disebut drilling-rig) dinilai dari kemampuannya untuk mencapai kedalaman, kemampuan pengambilan conto batuan dan kemampuan menentukan arah. Selain itu juga kemampuan bergerak di medan merupakan salah satu hal diperhatikan. 
Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun berdasarkan kemampuannya dapat dibagi sebagai berikut : 
*Bor mesin ringan (portable drilling rig) 
*Bor mesin inti (diamond drilling rig) 
*Bor mesin rotari (rotary drilling rigs) 
*Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
Prinsip Operasi Mesin Pemboran Putar Pada prinsipnya pemboran mesin putar mempunyai prinsip yang sama, yaitu : 
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk mengeruk batuan dan menembus dengan suatu rangkaian batang bor yang berlobang (pipa). 
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan berbagai macam alat transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck ataupun langsung. 
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan perantaraan kompresor/motor listrik. 
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan lewat pipa, keluar lewat pahar bor kembali lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya. 
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas. 
6. Pipa/batang di atas tanah ditahan/diatur dengan menggantungkannya pada suatu menara/derrick dengan sistem katrol atau dipandu lewat suatu rak (rack) untuk keperluan menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari rangkaian. 
7. Untuk memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan secara hidrolik atau mekanik maupun karena bebannya sendiri. 
8. Conto batuan hasil kerukan mata bor didapatkan sebagai : a. Serbuk atau tahi bor (drill-cuttings) yang dibawa ke permukaan oleh lumpur bor atau air pembilas. Serbuk penggerusan batuan dibawa oleh air pembilas ke permukaan sambil mendinginkan mata bor. b. Inti bor (drill core) yang diambil melalui bumbung pengambil inti (core barrel). 
9. Untuk pengambilan inti mata bor yang digunakan bersifat bolong di tengah sehingga batuan berbentuk cilinder masuk ke dalamnya dan ditangkap oleh core barrel. Mata bor ini biasanya menggunakan gigi dari intan atau baja tungsten. 
10. Bumbung inti (core barrel) diangkat ke permukaan a. Dicabut dengan mengangkat seluruh rangkaian batang bor ke permukaan setiap kali seluruh bumbung terisi. b. Dicabut lewat tali kawat (wireline) melalui lubang pipa dengan kabel). 
11. Pipa selubung penahan runtuhnya dinding lubang bor (casing) dipasang setiap kedalaman tertentu tercapai, untuk kemudian dilanjutkan dengan matabor yang berukuran kecil (telescoping). Pipa selubung dipasang untuk mengatasi adanya masalah seperti masuknya air formasi secara berlebihan (water influks), kehilangan sirkulasi lumpur pemboran karena adanya kekosongan, dalam formasi, atau lemahnya lapisan yang ditembus. 
Dalam mendesain program pemboran dan memilih jenis alat bor harus diperhatikan : 
1. Kapasitas kedalaman (tergantung dari) : 
a.Besanya kekuatan mesin sumber pengerak yang dinyatakan dengan Tenaga Kuda (HP). 
b.Kekuatan alat penyangga atau menara serta derek untuk menarik beban rangkaian sampai kedalaman yang dituju. 
c.Besarnya garis tengah pipa bor sesuai dengan besarnya inti yang diminta. 
d.Kekuatan pompa untuk dapat menyalurkan lumpur sampai kedalaman yang dituju. 
2. Mobilitas, dapat bergerak sendiri (skids, truck) atau kemungkinan untuk dipreteli atau/dan diangkat dengan tenaga manusia ataupun dengan helicopter. 
3. Kemampuan pemboran miring. 
4. Keperluan dan besarnya inti yang diminta. 

5. Perolehan inti (core recovery) (tergantung dari jenis core barrel)


Mesin Power rig

Kamis, Juni 07, 2012

Tender Seismik 2012




TENDER PROYEK SEISMIK 24/05/2012 - 7/06/2012


Tender proyek ( 01/06/2012 ) 2D Land Seismic Data Acquisition Services)
(Tender No. 001/EXPLO-RPTE/2012 )
Pemilik proyek : RANHIL PAMAI TALUK ENERGY

Tender proyek ( 01/06/2012 ) 3D Land Seismic Data Acquisition Services
(Tender No. 002/EXPLO-RJI/2012 )
Pemilik proyek : RANHILL JAMBI

A.     Hasil Lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
-       Lelang Reguler Tahap II Tahun 2011 berlangsung dari tanggal 10 Oktober 2011 s/d 22 Februari 2012.
-       Jumlah yang ditawarkan adalah 9 (sembilan) Wilayah Kerja, yang diminati hanya 1 (satu) Wilayah Kerja, dan berdasarkan hasil evaluasi, maka ditetapkan pemenang untuk wilayah kerja tersebut sebagai berikut:


NO


WILAYAH KERJA

LOKASI

PEMENANG LELANG
1.
KUNINGAN
Daratan Jawa Barat dan Jawa Tengah
PT EQUATOR ENERGY





Komitmen pasti dari pemenang lelang Reguler Wilayah Kerja Kuningan untuk 3 (tiga) tahun masa eksplorasi berupa studi G&G sebesar US$ 1,05 Juta,  survei seismik 2D sepanjang 200 km dan pemboran 1 (satu) sumur eksplorasi.
Total investasi komitmen eksplorasi adalah sebesar US$ 9,95 juta. Sedangkan bonus tandatangan (Signature Bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah sebesar US$ 1 juta.
B.     Hasil lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
-       Lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2012 berlangsung dari tanggal 28 Maret 2012 s/d 14 Mei 2012.
-       Jumlah yang ditawarkan adalah 14 (empat belas) Wilayah Kerja, yang diminati oleh investor sebanyak 13 (tiga belas) Wilayah Kerja, 1 Wilayah Kerja yang tidak diminati yaitu Tatihu, lepas Pantai Maluku.
-       Berdasarkan hasil evaluasi, saat ini baru dapat ditetapkan 12 (dua belas) pemenang Wilayah Kerja, sementara 1 (satu) Wilayah Kerja lainnya yaitu Wilayah Kerja Marlin, lepas pantai Natuna Timur  masih dalam tahap evaluasi. Kedua belas Wilayah Kerja tersebut adalah:
                                                                       

NO


WILAYAH KERJA

LOKASI

PEMENANG LELANG
1.
BIREUN SIGLI
Daratan NAD
PT ACEH ENERGY
2.
BOHOROK
Daratan Sumatra Utara
KONSORSIUM  BUKIT ENERGY ASIA PTE LTD - NEW ZEALAND OIL&GAS LTD - PT SURYA BUANA LESTARIJAYA
3.
MAHATO
Daratan Riau dan Sumatra Utara
KONSORSIUM  PT EMAS PUTIH - BUKIT ENERGY CENTRAL SUMATRA (MAHATO) PTE LTD - CENTRAL SUMATRA ENERGY INC
4.
BUKIT BATU
Daratan Riau
PT GEO LINK NUSANTARA
5.
SOUTH LIRIK
Daratan Riau, Jambi dan Sumatra Barat
KONSORSIUM  TEXCAL LTD. - PT INDRILLCO BAKTI – CENTRAL SUMATRA ENERGY INC
6.
BENGKULU-I MENTAWAI
Lepas PantaiBengkulu
TOTAL E&P MENTAWAI
7.
PALANGKARAYA
Daratan Kalimantan Tengah
PT PETCON RESOURCES
8.
BABAI
Daratan Kalimantan Tengah
PT KOMODO ENERGY
9.
TELEN
Lepas Pantai Selat Makassar
TOTAL E&P TELEN
10.
EAST SEPINGGAN
Lepas Pantai Selat Makassar
ENI INDONESIA LIMITED
11.
ARU
Lepas pantai Papua Barat
KONSORSIUM NIKO RESOURCES (OVERSEAS XXV) LTD – STATOIL  ASA
12.
UDAN EMAS
Daratan Papua Barat
KRIS ENERGY (UDAN EMAS) B.V.

Komitmen pasti dari 12 (dua belas) pemenang lelang Penawaran Langsung  Wilayah Kerja MigasTahap  I Tahun 2012 untuk 3 (tiga) tahun masa eksplorasi berupa studi G&G sebesar US$  30,28 Juta,  survei seismik 2D sepanjang 2.950 km, Re-Processing Seismik 2D senilai US$ 50 ribu, survei seismik 3D seluas 850 km2 dan pemboran 8 (delapan) sumur eksplorasi.
Total investasi komitmen pasti eksplorasi adalah sebesar US$ 223,46 juta (dua ratus dua puluh tiga koma empat puluh enam juta US Dollar). Sedangkan bonus tandatangan (Signature Bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah sebesar US$ 14.000.076 (empat belas juta tujuh puluh enam US Dollar).
Dengan demikian, jumlah seluruh komitmen pasti yaitu dari hasil lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2011 (1 Wilayah Kerja) dan lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2012 (12 Wilayah Kerja) adalah G&G study sebesar US$  31,33 Juta,  survei seismik 2D sepanjang 3.150 km, Re-Processing Seismik 2D senilai US$ 50 ribu, survei seismik 3D seluas 850 km2 dan pemboran 9 (sembilan) sumur eksplorasi.
Nilai total investasi seluruh komitmen pasti eksplorasi Lelang Reguler Tahap II Tahun 2011 dan Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2012 adalah sebesar US$ 233,41 juta (dua ratus tiga puluh tiga koma empat puluh satu Juta US Dollar). Sedangkan bonus tandatangan (Signature Bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah sebesar US$ 15.700.076 (lima belas juta tujuh ratus ribu tujuh puluh enam US Dollar)


Tender proyek ( 09/05/2012 ) 3D Marine Seismic Acquisition Services 
(Tender No. MWOCL/BID-ITB/MAY/12/6 )
Pemilik proyek : MURPHY 

Tender proyek ( 09/05/2012 ) Madura 2D Seismic Processing Study 
(Tender No. SPM-105-CA )
Pemilik proyek : PETROCHINA 

Tender proyek ( 21/05/2012 ) Survei Seismik 2D Regional Jawa Tengah Utara - Jawa Barat Selatan, Provinsi Jawa Tengah - Jawa Barat 
(Tender No. EP02-S12LL0125A-P11 )
Pemilik proyek : PERTAMINA 

Tender proyek ( 21/05/2012 ) 2012 Halmahera II 2D Marine Seismic Acquistion 
(Tender No. 018220 )
Pemilik proyek : STATOIL INDONESIA HALMAHERA II  

Tender proyek ( 22/05/2012 ) Offshore 2D/3D Seismic Survey Services 
(Tender No. BSP/BBS/OT/2012/05 )
Pemilik proyek : INPEX MASELA 


Tender proyek ( 23/05/2012 ) 3D Marine Seismic Acquisition Services 
(Tender No. MWDCL/BID-ITB/MAY/12/6 )
Pemilik proyek : MURPHY 

Rabu, Juni 06, 2012

Kabel FDU


Kabel FDU berfungsi untuk mentransfer data dari sumber getaran (shot point) yang diterima oleh geophone kemudian data tersebut  dikirim menuju labo.
1. Dalam 1 channel terdapat satu FDU
2. Dalam satu link terdapat 1 sampai 60 FDU, (48 FDU dengan interval 55 m)
3. Interval FDU dapat mencapai 75 m
4. Tipe konektor sensor FDU adalah KCK
5. Tipe kable: standard cable (ST) & submersible cable (WPSR)

Kabel FDU ada beberapa ukuran, FDU1, FDU2,FDU3 dan FDU4. artinya dalam satu kabel terdiri dari satu fdu sampai empat fdu atau satu channel dan empat channel.
Kabel FDU


Kabel FDU



FDU







Test linkage
Test linkage digunakan untuk mencari kabel yang bocor dan hubungan antara kabel, bila ada kabel yang terputus maka akan ada arus yang hilang, atau ohm yang kurang dari 100 Mohm.
Pertama kabel fdu direndam didalam air selama 24 jam, bila ada kabel yang bocor air akan masuk kedalam kabel.


Setelah direndam, kabel dicek apakah ada arus yang bocor dengan ditandai ohm meter yang kecil.


Senin, Juni 04, 2012

Raisama Ltd Tunda Program 2D Seismic di Blok A Sumatera Utara



raisama_ltd
Sidney, Indonesianway.com -Perusahaan migas asal Australia Raisama Ltd harus menunda untuk melakukan program survey  2D seismic untuk mengeksplorasi di Blok A,
Sumatera Utara. Padahal perusahaan itu telah mengikat perjanjian antara BPMIGAS dan pemerintah daerah.
“Survey 2D seismic ditunda meskipuan telah melakukan perjanjian dengan BPMIGAS dan pemerintah lokal, tepatnya pemerintah propinsi di Sumatera Utara,” bunyi pernyataan  perseroan dalam laporan keterbukaan informasi kepada otoritas bursa Australia .
Raisama, memiliki porsi saham sebesar 38.25% di blok minyak tersebut dan diharapkan dapat melakukan pemboran di blok tersebut pada kuartal pertama 2012 ini. Hal itu disebabkan karena proses survey harus ditender kembali dan diharapkan selesai pada paruh ke dua tahun 2012.