Translate

Selasa, Agustus 03, 2010

Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.

a) Klasifikasi Batuan Sedimen
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :

a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.

c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnya morena, drimlin
Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution).

Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona (bathymetric zone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut, Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m, Zona Neritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).
Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Sedimen Klastis
Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaan batuan ini um,umnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)
Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakal konglomerat)
ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)
Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir
Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau
Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukan merupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.

b. Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit).
Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di daerah kapur.
CO2+ H2O → H2CO3; H2CO3+ CaCO3… Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2
Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /
NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karena
penguapan.
HCL + NaOH → NaCL + H2O

c. Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk
atau diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
Pada umumnya berlapis-lapis ,
Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
Tempat utama fosil.
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).

b) Pengangkutan dan pengendapan
Endapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatu lereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Pada saat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau penggelindingan menuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran partikel dengan berbagai
ukuran. Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui angin atau air, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahan lahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergerak lagi. Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air, endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yang bergerak secara perlahan ,atau hanya endapan halus yang tersedia untuk diangkut.

Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempat-tempat lainnya dimana endapan tersebut terakumulasi,dapat pula dijadikanpetunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.

c) Diagenesis
Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan terjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi suatu batuan endapan.Calsium Carbonate adalah salah satu dari beberapa jenis semen, tetapi silikat juga dapat mengikat butiran secara bersama menjadi bentuk sebuah
partikel yang keras.

d) Sifat Batuan Sedimen.
1. Stratifikasi
Stratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.

2. Sortasi
Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran air atau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingan anatara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubik air).
Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan terus terbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal ini dikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.
3. Lapisan Sejajar (paralel Starata)
Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atas sifat sifat geometrik, yaitu : (1) Lapisan Sejajar dan (2) lapisan yang tidak sejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu dengan lainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi tersebut disebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.
4. Bentuk Silang (Cross Strata)
Bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring) dengan kecenderungan menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang pada umumnya terlihat pada delta delta sungai, bukit bukit pasir, pantai pantai dan endapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika terdapat lubang lubang pada lapisannya, sehingga akan di isi oleh deposit baru yang akan membentuk lapisan silang.
e) Manfaat Batuan Sedimen.
•Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)
•Untuk bahan bakar (batu bara)
•Untuk Pengeras jalan (batu gamping)
•Untuk Pondasi rumah (batu gamping)
•Dll.

Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi yaitu proses kompaksi dan sementasi. Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:

1. Breksi


Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.
Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.


2.Konglomerat
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat
3.Sanstone

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.


4.Graywakce


Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.
 5. Limestone

Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.
 6. Gamping terumbu
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan dangkal

1 komentar: