I.
Pendahuluan
Dengan
rencana KKKS - PT. Kalisat Energi NUsantara yang akan melakukan survey seismic 2D
di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, maka perlu
dilakukan peninjauan lapangan di daerah tersebut.
Peninjauan ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran keadaan
daerah lokasi KKKS - PT. Kalisat Energi
NUsantara, sebelum melakukan pekerjaan seismic 2D. Dari peninjauan ini akan
didapatkan gambaran mengenai keadaan kesampaian daerah, geologi, morfologi,
sosial budaya masyarakat dan lain-lain sebagai informasi demi kelancaran
pekerjaan seismic tersebut.
II.
Kesampaian Daerah
Program Survei Seismik 2D pada Blok Long Hubung – Long
Bagun akan dilakukan oleh KKKS - PT. Kalisat
Energi Nusantara. Lokasi KKKS
- PT. Kalisat Energi Nusantara terletak
dalam wilayah administrasi Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu,
Kalimantan Timur. Lokasi peninjauan
dapat dilihat seperti pada gambar 1.
Kesampaian daerah ke lokasi survey dapat dicapai dari Jakarta
via udara ke Balikpapan dengan waktu tempuh 2 Jam kemudian ke bandara Melalan
(Melak) dengan waktu tempuh 70 menit. Lokasi area survey terdekat (Blok
Selatan) dapat ditempuh selama 40 menit melalui jalur darat, untuk area terjauh
lokasi survey (Blok Utara) 5 jam dengan menggunakan mobil dan dilanjutkan
dengan speed boat.
Akses masuk lokasi blok selatan |
Akses masuk blok selatan menuju desa tutung (Jalan lurus) dan desa Bilem (Belok kiri) |
Akses masuk lokasi blok utara menuju pelabuhan Long Hubung (Penyebrangan
kendaraan) |
Akses masuk blok utara dari pelabuhan Tering Pabrik menuju desa mamahak besar |
Area survey 2D ini terdiri dari 2 kabupaten, 6 kecamatan
dan 8 desa desa dengan rincian sbb :
Kabupaten Kuta Barat
Kec. Linggang Bigung: Desa Tutung
Kec.Nyuatan: Desa Lakan Bilem
Kec. Long iram : Desa Kelian Luar.
Kabupaten Mahakam Hulu
Kec.Long Hubung: Desa Lutan dan Mamahak Teboq
Kec.Laham: Desa Laham
Kec.Long Bagun: Mamahak Ilir dan Mamahak Ulu.
Peta Lokasi
|
III.
Rincian Lingkup Pekerjaan
Volume daerah
Penyelidikan Seismik 2D di Long Hubung dan Long
Bagun ini adalah 156 Km dan
91 Km tail, dengan
Total Shot point = 3165 TT. Berikut parameter lengkap akuisisi
seismic 2D West Kutai (Long Hubung dan Long Bagun) :
IV.
Morfologi
Secara umum,
geomorfologi area survei 2D Block Long Hubung – Long
Bagun yang
merupakan wilayah KKKS
- PT. Kalisat Energi NUsantara merupakan daerah Berbukit. serta hutan belukar dan sedikit adanya permukiman
penduduk.
Pada area ini terdapat
beberapa anak sungai, namun tidak dapat menjangkau untuk operasional drilling sepenuhnya, sehingga perlu dipersiapkan tangki air dan slang air lebih
banyak untuk
mensuplai air.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan minum sehari-hari supplai air didapatkan dengan
menggunakan sumur bor dengan rata-rata kedalaman sekitar 35 m.Untuk akses jalan menuju lintasan sangatlah minim,
sehingga pada pengerjaannya nanti akan membutuhkan perintisan untuk akses ke
lintasan.Berdasarkan topografinya ketinggian
wilayah pada umumnya berkisar antara 0 - 500 m diatas permukaan laut dan wilayah
dataran rendahnya berkisar antara 0 – 6 m di atas permukaan laut berupa hutan.
Vegetasi di Sebelah Selatan |
Vegetasi di Sebelah Selatan Barat |
Vegetasi di Sebelah Selatan |
Terdapat
Sungai Mahakam dengan lebar ± 300 meter yang memotong ujung satu lintasan di blok selatan menuju bagian Utara.
Sungai Mhakam di sisi Sebelah Utara |
Secara hidrologi sumber air yang
terdapat di lokasi survey meliputi air permukaan. Air permukaan berupa sungai. Sebagian
Lokasi survey merupakan daerah Hulu dari aliran sungai Mahakam yang sangat
potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian dan
industri transportasi.
Melihat keadaan morfologi dan jalan yang
ada dilokasi survey serta keadaan tanam tumbuh yang sebagian besar berbukit-bukit untuk pekerjaan survei topografi akan
mengalami kesulitan dalam hal kemajuan produksinya,
kemajuannya akan berkisar antara 1 s/d 1,5 km
per crew/hari.
Untuk pekerjaan drilling diperlukan
slang air tambahan untuk menjangkau sumber air khususnya di perbukitan.
V.
Kondisi Jalan dan Jembatan
Untuk daerah survei akses jalannya
terbatas.
Terdapat beberapa jalan yang terdapat
di area survei yaitu :
- Jalan
Aspal/Cor/batu/tanah :Jalan penghubung antar kecamatan dan desa
- Jalan
Sungai Mahakam : Jalan ke lokasi bagian
utara
Untuk transportasi yang digunakan
melalui area tersebut bisa menggunakan kendaraan 4WD untuk jalan koral dan
tanah yang ketika hujan akan sangat licin.
Akses Jalan Blok Selatan di Tengah Area Survey, menuju Desa Bilem |
Akses masuk ke Arah Utara Survey menggunakan speed boat atau kapal. |
Akses jembatan di Bagian Utara Menuju Pelabuhan Long Hubung |
VI.
Geologi
Geologi daerah KKKS - PT. Kalisat
Energi Nusantara, dalam kunjungan yang kami lakukan terdapat singkapan yang
dapat menginterpretasikan lapisan bawah permukaan.
Melihat persentase secara keseluruhan
baik morfologi dan batuannya pekerjaan drilling akan mengalami hambatan yang sangat
berarti dikarenakan merupakan batuan Vulkanik, basalt dan gravel yang tersebar
merata di lokasi survei dan setiap crew dapat menyelesaikan minimal 2 lubang/hari
tentu saja dengan penggunaan powerrig dan Jackro serta polymer yang cukup
banyak.
VII.
Hidrologi
Potensi Sumber Air di lokasi survey sangat
minim dikarenakan area yang berbukit-bukit.
VIII.
Tata
guna lahan
Wilayah konsesi survei seismik 2D KKKS PT. Kalisat Energy Nusantara terletak di Kabupaten
Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur dengan rincian sebagai berikut :
Jenis
|
Presentasi (%)
|
|
|
Hutan
|
70
|
Perkebunan
|
20
|
Pemukiman
|
10
|
IX.
Klimatologi
Iklim dilokasi KKKS
- PT.Kalisat Energi Nusantara menurut penduduk setempat mengenal 2 musim, musim hujan
maupun kemarau, seperti pada tempat lainya di Indonesia. Pada musim hujan
intensitas hujan sedang sampai tinggi
dan bila hujan disertai petir.
Letak Kecamatan Barong Tongkok yang berada
di posisis equator katulistiwa membuat suhu udara cukup tinggi berkisar antara
22.90 – 300 C. Tipe iklim di lokasi survey termasuk iklim
tropis, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim
sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:
- Suhu udara harian berkisar antara 22,9º C- 32º C.
- Kelembaban udara antara 70-80%
- Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75
hari. Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan Desember,
sedangkan curah hujan maksimum adalah 6.024 mm yang terjadi pada bulan
Pebruari.
- Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali.
Angin Barat bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur
bertiup bulan Mei sampai Nopember. Selama periode 14 tahun (1980-1993),
angin umumnya berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan
utara (18,32%).
X.
Daerah Rawan Bencana
Lokasi survey baik secara geologi maupun
berdasarkan topografi memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap beberapa
jenis bencana, diantaranya adalah banjir, gerakan tanah, dan tanah longsor.
Untuk potensi bencana kegempaan baik tektonik maupun vulkanik di lokasi survey
relatif kecil, hal ini disebabkan karena letak lokasi survey yang berada di Kabupaten
Mahakam Hulu dan Kabupaten Kutai Barat, dan relatif jauh dari pertemuan antara
lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.
Penyebab terjadinya tanah longsor di lokasi
survey disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dengan durasi di atas
normal sehingga menghasilkan air limpasan yang melebihi daya dukung sistem
drainase, perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali serta kondisi
geologi dan morfologi terutama pada daerah yg memiliki ktinggian curam.
XI.
Sosial Budaya
Penduduk asli daerah tersebut merupakan suku Dayak yang
mayoritas beragama Kristen. Sedangkan mayoritas penduduk pendatang dari Jawa
dan Sulawesi beragama Islam
Di area survei sebagian besar penduduk petani dan karyawan
perusahaan, dan yang lainnya bekerja sebagai pedagang dan pegawai negeri.Dari segi kuantitas, jumlah penduduk Kecamatan Barong
Tongkok mengalami penurunan karena adanya pemekaran kecamatan. Namun demikian
perkembangan penduduk akhir-akhir cukup pesat, hal ini seiring dengan posisinya
sebagai bagian ibukota kabupaten. Pertumbuhan ini terutama di Kampung Barong
Tongkok itu sendiri, selain pertambahan luas wilayah perkotaannya. Kecamatan
Barong Tongkok merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah penduduknya
dibandingkan dengan 20 kecamatan lainnya di Kutai Barat. Etnis yang mendominasi
mendiami kecamatan ini adalah penduduk asli Suku Dayak mencapai 95 %. Warga
Dayak umumnya menganut agama Kristiani meliputi Protestan dan Roma Katolik,
sedangkan warga Jawa dan Bugis umumnya beragama Islam, sebagian lagi warga
Dayak menganut kepercayaan nenek moyang - Adat Lama (Kaharingan) Meskipun
Kecamatan Barong Tongkok dikatagorikan sebagai kecamatan wilayah perkotaan,
namun kehidupan masyarakat adat Dayak masih sangat kental, terutama warga
Tonyoy-Benuaq. Tiap tahun pasti diadakan ritual-ritual adat, baik yang sifatnya
upacara adat kehidupan maupun upacara adat kematian. Hal yang sesuai dengan
moto kota yaitu Sendawar Kota Beradat. Beradat akronim dari Bersih, Rapi, Asri,
Damai, Aman dan Tentram.
XII. Logistik
Daerah KKKS - PT. Kalisat Energi
NUsantara merupakan daerah yang sulit terutama Blok Utara dikarenakan
akses yang kurang. karena terlalu jauh dengan Kota Jakarta sehingga logistik yang
merupakan keperluan yang inti dari perkerjaan seismic dalam mob dan demob
peralatan tersebut dapat menemui kendala apabila tidak di antisipasi jauh
sebelumnya, hal ini tentunya dapat di hindari dengan perencanaan yang matang
dalam mobilisasi dan demobilisasi, agar tidak memperbesar biaya operasional
seismik .
Sembilan bahan pokok tidak terlalu
sulit didapat dikarenakan dekat dengan kota dengan jarak sekitar 15 km, untuk
Blok Selatan. Belanja kebutuhan sembilan bahan pokok dapat dilakukan setiap
hari. Untuk harga kebutuhan bahan pokok lebih mahal dari Jakarta, dikarenakan
di supply dari Samarinda.
Untuk bahan bakar kendaraan di lokasi
sangat minim, dikarenakan POM bensin setempat baru buka jam 8 pagi, itupun
antrian kendaraan sudah dimulai sebelumnya.
Kapal yang dapat digunakan untuk mobilisasi kru. |
Antrian saat pengisian di POM bensin. |
XIII.
Base Camp
Base Camp disarankan di daerah Barang Tongkok dengan
alasan ada banyak rumah / ruko kosong maupun hotel. Untuk urusan keuangan di
lokasi survey terdapat Bank BRI, Bak Mandiri, dan Bank Kaltim. Daerah tersebut mempunyai
infrastruktur dan fasilitas yang yang cukup memadai, misal pasar, dikarenakan
daerah tersebut mengarah ke permukiman perkotaan.
Untuk di wilayah Barong Tongkok pada
umumnya tegangan listrik dari PLN sebagai penyedia listrik cukup bagus, namun dianggap
perlu disediakan genset yang cukup untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan
listrik di Base Camp selama 24 jam apabila listrik PLN padam.
Lokasi yang bisa menjadi Mess / Basecamp |
Lokasi yang cocok dijadikan field Camp di Blok Utara, Desa Mamaha Besar |
XIV.
Potensi Masalah / Hambatan
Potensi masalah baik teknis maupun non
teknis saat pekerjaan seismic berlangsung akan timbul jika tidak diantisipasi
dari awal sebelum pekerjaan dimulai.
Masalah teknis dan non teknis yang akan
timbul antara lain :
- Mob demob : Lokasi
survey jauh, lokasi survey di blok bagian utara minim akses, hanya dapat
dijangkau melalui Sungai Mahakam dengan menggunakan kapal melalui
Pelabuhan Melak atau Pelabuhan Long Hubung.
- Sosial Masyarakat : Hal ini perlu diantisipasi, dikarenakan
area survey yang terdiri dari multi etnis sehingga tingkat kerawanan sosial
akan cukup tinggi misal kecemburuan social, adat istiadat, maupun
gesekan-gesekan baik dengan masyarakat lokal maupun non lokal.
Area survei seismic 2D ini hampir sebagiannya merupakan
daerah Hutan, sehingga perlu strategi, pendekatan – pendekatan yang tepat
kepada pemilik lahan tersebut agar operasional survey dapat berjalan dengan
lancar. Komunikasi yang intens juga harus dilakukan kepada intansi Dinas Kehutanan.
- Jalan : Kondisi jalan
di area survey relative sepi. Namun
apabila hujan lokasi survey licin, sebagian akan berlumpur.
Sehingga diperlukan kewaspadaan extra terhadap kendaraan operasi seismic.
Untuk mengantisipasi hal ini dilakukan beberapa cara yaitu;
ü Pastikan berkendara dengan mengikuti aturan batas kecepatan
yang sudah di tentukan
ü Semua kendaraan harus mengisi journey managemen dan di
laporkan ke radio room
ü Kendaraan selalu di cek setiap pagi dan pastikan semua yang
naik kendaraan harus menggunakan sabuk pengaman. dsb
Terkait evakuasi jika terjadi kecelakaan pada karyawan ada
beberapa alternatif rumah sakit yang
terdekat, bagus pelayanan dan fasilitasnya yaitu Rumah Sakit Santa Familia,
RSUD HIS dan apabila terjadi terjadi kecelakaan yang sifatnya perlu cepat
penangannya yang tidak mungkin di bawa ke rumah sakit yang di rekomendasikan,
maka kami juga sudah meninjau beberapa puskesmas yang terdekat dengan lokasi
kerja.
- Kecelakaan di Sungai
Di wilayah area pekerjaan hanya ada 1 (satu) sungai besar
yaitu Sungai Mahakam, tentunya kita tetap perlu waspada, terutama yang perlu di
perhatikan adalah kecepatan dan ketika berjalan di malam hari. Oleh karena itu
dilakukan pencegahan atau antisipasi yaitu dengan :
ü Dilarang menggendarai perahu di malam hari
ü Pastikan batas kecepatan
ü Wajib menggunakan baju pelampung
ü Di boot harus ada APAR dan Life Ring
ü Semua karyawan harus memahami prosedur Orang jatuh ke laut.
dsb
- Potensial Noise
ü Noise di lokasi suevey relatif kecil di karenakan lokasi
berada di perbukitan, serta semak belukar. Pemukiman di lokasi survey jauh.
Jalan akses sedikit.
- Potensi Rumah Retak
Potensi rumah retak sangat kecil, dikarenak area survey
berada di hutan dan perbukitan. Pemukiman di daerah survey tidak terlalu padat.
XV.
Estimasi Operasional
ü Topografi : untuk
area survei 2D yang dilihat dari surface area yang berbukit, pekerjaan
topografi akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya dengan estimasi 1000 s/d 2000 mtr/crews/ hari.
ü Rintis/bridging: Untuk area survei 2D morfologi daerah yang semuanya berbukit-bukit, maka untuk pekerjaan rintis
menjadi masalah dan sukar untuk merintisnya, sedangkan untuk bridging akan mengalami kesulitan apabila bertemu dengan Jurang
dan Tebing. Untuk ketersediaan kayu bridging, disekitaran areal masih terdapat
hutan belukar yang dapat dibeli dari penduduk setempat dan Dari hasil scouting
volume bridging untuk area survei 2D dapat diestimasi sbb:
Estimasi
volume bridging untuk area survei 3D
|
§ Bridging : 40 %
§ Tangga-tangga :
30 %
§ Rintis : 30 %
|
ü
Drilling : dilihat dari lithologi, morfologi, juga ketersediaan sumber air, sebagian besar
area survei 2D menggunakan mesin power rig dan Jackro, estimasi produksi bor
antara 3-6 hole/crews/days
ü
Recording : dilihat
dari jalan akses yg tersedia peralatan labo untuk recording dapat menggunakan
truk di blok selatan. Dan di blok bagian utara harus menggunakan mobil double
gardan dikarenakan mobil truk tidak dapat mencapai ke lokasi survey (Blok
Utara). sedang kemajuan produksi berkisar 60 s/d 120 TT/hari.
XVI.
Saran/Usulan
a.
Perlu sosialisasi yang detail kepada masyarakat setempat dan tokoh adat mengenai
pentingnya pekerjaan seismik demi kelancaran pelaksanaan survey. Khusus di
daerah perkampungan ketika akan memasuki
area menuju lokasi survey, team kehumasan perlu masuk terlebih dahulu untuk
mengkondisikan tokoh adat maupun masyarakat.
Diperlukannya team kehumasan yang kuat, solid,
satu komando, disiplin dalam menjelaskan hal-hal yang memang perlu disampaikan
dan tidak menjelaskan hal-hal yang tidak perlu dijelaskan kepada masyarakat.
b.
Kerjasama dengan pihak kepolisian dan aparat yang lain untuk keamanan.
d.
Pengadaan barang dan peralatan untuk pekerjaan survey seismic didaerah ini
harus diperhatikan sekali dan harus ada stok barang untuk antisipasi adanya
kerusakan dan crew yang standby.
e.
BC disarankan di daerah Barong Tongkok, baik akses jalan maupun logistik,
Bank dan kebutuhan sembako, lainya dapat
didapat.
XVII.
Kesimpulan
Dilihat dari segala segi Morfologi,
base camp, logistic, mob demob dan lain-lain, pekerjaan seismic didaerah Blok Long
Hubung Long Bagun ini akan mengalami kesulitan masalah operasional jika tidak disiapkan
dengan matang.
Namun dari segi sosial masyarakat,
terkait perizinan operasional di daerah pedalaman suku dayak perlu penanganan yang
ekstra (Baik pendekatan kepada masyarakat maupun Dinas Sosial dan tokoh adat
Kab. Kutai Barat.
Perencanaan pengiriman logistic dan
perencanaan tahap-tahap pekerjaan untuk pekerjaan seismic didaerah ini harus
matang, jika ada keterlambatan akan berdampak ke pekerjaan lainnya dan akan
menimbulkan biaya yang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar