Untuk memahami penjalaran gelombang seismik pada bawah permukaan
diperlukan beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Panjang gelombang seismik yang digunakan jauh lebih kecil dibandingkan
dengan ketebalan lapisan batuan. Dengan kondisi seperti ini
memungkinkan setiap lapisan batuan akan terdeteksi.
2. Gelombang seismik dipandang sebagai sinar yang memenuhi Hukum
Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip Fermat.
Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip Fermat.
Hukum Snellius : Hukum Snellius menyatakan bahwa jika cahaya datang dari medium yang
kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal. Sebaliknya cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat
menuju medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
Prinsif Huygens:Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang
berada didepan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi
terbentuknya deretan gelombang yang baru.
Jumlah energi total deretan gelombang baru tersebut sama dengan energi utama.
Prinsip Fermat: Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika sebuah gelombang merambat dari satu
titik ke titik yang lain maka gelombang tersebut akan memilih jejak
yang tercepat.
3. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan setiap lapisan menjalarkan
gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.
gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.
4. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan
kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya.
kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya.
5. Semakin bertambahnya kedalaman lapisan batuan, maka semakin kompak
lapisan batuannya, sehingga kecepatan gelombang pun semakin bertambah
seiring dengan bertambahnya kedalaman.
lapisan batuannya, sehingga kecepatan gelombang pun semakin bertambah
seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar