Sebelum dimulai kegiatan drilling
akan dilakukan test parameter yang bertujuan untuk mengetahui kualitas
data seismik yang dihasilkan oleh alat rekaman dengan menggunakan variasi
kedalaman dan kapasitas sumber getar (handak), sehingga dapat diketahui
kedalaman dan besaran sumber getar yang akan digunakan dalam kegiatan
drilling.
Konsep
Pada Parameter Test dilakukan
beberapa penembakan pada SP (Shot Point) dengan kombinasi depth of
charge dan charge size yang berbeda. Kemudian dilakukan analisa spektrum
(frekuensi dan energi) untuk masing-masing raw data tiap SP. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah :
- Penetrasi energi sumber getaran
agar dapat memberikan respons yang baik
pada target horizon.
- Bandwidth frekuensi yang memberikan resolusi refleksi
yang diperlukan.
- Karakteristik signal to noise (S/N).
- Efisiensi dari segi biaya dan waktu
pengeboran.
Pelaksanaan
Pekerjaan
Guna mendukung kegiatan recording
pada umumnya dan kegiatan parameter test khususnya maka sebelum
kegiatan parameter test dilakukan alat-alat perekaman seperti kabel FDU dan geophones.
segera dilakukan pengikatan serta
rolling sesuai dengan parameter yang telah diberikan dari client
(perusahaan minya yg akan melakukan survey) . Selain itu juga dilakukan test leakage seluruh
kabel FDU dan geophones. Kendaraan Labo yang digunakan dalam proses perekaman
menggunakan 1 buah truk box yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga
representative sebagai pusat kendali perekaman di lapangan. Parameter test dilakukan dengan
jumlah, kedalaman dan pengisian bahan peledak yang bervariasi sesuai dengan ketentuan client. Konfigurasi
kedalaman dan pengisian sesuai dengan design
yang telah ditentukan oleh client.
Contoh design/konfigurasi parameter
test:
SP CHARGE DEPTH SP
CHARGE DEPTH
A 1 kg/1 deto 15 m G 1 kg/1 deto 20 m
B 1.5 kg/1 deto 15 m H 1.5 kg/1 deto
20 m
C 2 kg/1 deto 15 m I 2 kg/1 deto 20 m
D 1 kg/1 deto 30 m J 1 kg/1 deto 25 m
E 1.5 kg/1 deto 30 m K 1.5 kg/1 deto
25 m
F 2 kg/1 deto 30 m L 2 kg/1 deto 25 m
Contoh Layout Parameter Test sebagai
berikut :
Contoh Parameter-parameter test yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Trace Interval : 25 meters
Geophone Array : 12 elements inline
over 25 meters
Charge size and type : vary from 1 kg
to 2 kg
Charge depth : vary from 15 m to 30 m
Sampling Interval : 2 ms
High Cut Filter : Out
Low Cut Filter : Out
Record Length : 6 sec
Gain Amplitude : 12 dB
Receiver Type : Geophones; Marsh dan
Land type
Natural Frequency : 10 Hz
Geophones Spacing : 2.08 meters
Energy Source : Dayagel
Analisa Hasil Test
Parameter
Analisa data dilakukan dengan
menggunakan Promax yaitu dengan cara :
1. Pengamatan raw data setelah
digunakan AGC (500 ms)
2. Pengamatan spectral analysis pada
setiap SP test dari 600 – 1800 ms
Dari masing-masing pengamatan SP
test, dibuat analisis yang menyangkut
penetrasi, kandungan frekuensi, serta kenampakan dan
kemenerusan reflektor.
Analisa 1
Dari beberapa hasil rekaman terlihat
adanya penurunan pita
bandwidth untuk setiap charge (1 kg,
1,5 kg, 2 kg) pada kedalaman
lebih dari 20 m ( 25 & 30 m).
Analisa 2
Rekaman dari setiap charge yang
berada pada kedalaman 25 &
30 m memiliki tingkat kemenerusan
reflektor yang lebih rendah dari
pada rekaman dari kedalaman 15 & 20 m.
Secara visual hasil rekaman setiap
charge pada kedalaman 15 dan 20 m tidak memperlihatkan
perbedaan yang terlalu signifikan, baik dari segi bandwidth f rekuensi,
ataupun kemenerusan reflektor. Hanya saja penembakan pada kedalaman 20 m
lebih direkomendasikan demi kestabilan hasil perekaman mengingat,
area survei yang begitu luas dan bervariasi.