Translate

Jumat, Mei 11, 2012

PARAMETER TEST


Dilakukan untuk menentukan paremeter-paremeter  lapangan yang akurat sesuai dengan kondisi lapangan yang tepat, dan target survey yang diinginkan. Parameter-parameter lapangan tersebut daintaranya adalah:

  1. Offset terjauh (far offset) dan offset terdekat (near offset)
  2. Group interval 
  3. Ukuran dan kedalaman sumber (charge size/depth)  
  4. Kelipatan liputan (fold coverage)              
  5. Laju pencuplikan (sampling rate) 
  6. Tapis potong rendah (low cut filter)
  7. Frekuensi geophone
  8. Panjang rekaman (record length)
  9. Rangkaian geophone (geophone array)
  10. Larikan bentang geophone (geophone spread) 
  11. Panjang dan arah lintasan
  12. Spasi antar lintasan 

Dengan parameter-parameter lapangan diatas charge yang tepat depth charge akan dapat diketahui dari hasil parameter test. Didalam parameter test akan dilakukan uji coba charge dengan variasi kedalama yang berbeda. Berikut salah satu contoh layout parameter test untk menentukan charge dan depth charge yang seusia dengan design seismic yang diinginkan:
lay out parameter test
 
Terlihat di gambar diatas ada 20 shot point dengan variasi charge (explosive) dengan kedalaman (depth charge) yang berbeda. Dengan bentangan geophone (array geophone) 240 channel off end. Di bawah ini adalah hasil dari parameter test dengan kedalaman 30 meter dan charge (explosive) 0.5 kg.
test kedalaman 30 m dengan charge 0.5 kg
 
Kedalam charge 30 meter dengan charge (explosive) 1 kg.

test kedalaman 30 meter dengan charge 1 kg

Frekuensi yang dihasilkan dari 2 contoh tersebut:
frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh kedua pengisian tersebut.


 
Kemudian test ini diteruskan sampai mendapatkan hasil yang maksimal, yang diingikan sesuai dengan design seismic dan target yang diinginkan. Gambar diatas hanya 2 contoh dari 20 shot point yang akan di uji coba. Hasil dari parameter test tersebut adalah:
1. Charge 0.5 dan 1 kg menghasilkan resolusi data yang rendah dan hilangnya reflektor pada far offset.
2. Data untuk charge 2 dan 3 kg menghasilkan bandwidth frekuensi relatif sempit dan peluruhan energi yang signifikan.
3. Data dari depth 25 dan 30 m memiliki kontinuitas reflektor yang paling bagus dibanding data dari dua depth lainnya.
4. Metode pattern 3&5 lubang @ 15 m / 0.5 kg ternyata menghasilkan kontinuitas data reflektor yang Cukup bagus.
Pattern hole adalah 3 lobang atau lebih didalam satu shot point. Pattern hole ini dilakukan ketika drilling mengalami hambatan litologi sehingga tidak bias menembus sesuai target kedalaman bor yang diinginkan, solusi dari permasalahn tersebut salah satunya adalah pattern hole. Biasanya pada litologi gravel, dilakukan pattern hole karna lobang bor sering mengalami gugur atau runtuh.

 
Berikut contoh near offset terlalu besar:
near offset terlalu besar

Dan berikut bila far offset terlalu kecil:
far offset terlalu kecil
 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar