Dilakukan untuk menentukan paremeter-paremeter lapangan yang akurat sesuai dengan kondisi
lapangan yang tepat, dan target survey yang diinginkan. Parameter-parameter
lapangan tersebut daintaranya adalah:
- Offset terjauh (far offset) dan offset terdekat (near offset)
- Group interval
- Ukuran dan kedalaman sumber (charge size/depth)
- Kelipatan liputan (fold coverage)
- Laju pencuplikan (sampling rate)
- Tapis potong rendah (low cut filter)
- Frekuensi geophone
- Panjang rekaman (record length)
- Rangkaian geophone (geophone array)
- Larikan bentang geophone (geophone spread)
- Panjang dan arah lintasan
- Spasi antar lintasan
lay out parameter test |
Terlihat di gambar diatas ada 20 shot point dengan variasi
charge (explosive) dengan kedalaman (depth charge) yang berbeda. Dengan
bentangan geophone (array geophone) 240 channel off end. Di bawah ini adalah
hasil dari parameter test dengan kedalaman 30 meter dan charge (explosive) 0.5
kg.
test kedalaman 30 m dengan charge 0.5 kg |
Kedalam charge 30 meter dengan charge (explosive) 1 kg.
test kedalaman 30 meter dengan charge 1 kg |
Frekuensi yang dihasilkan dari 2 contoh tersebut:
frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh kedua pengisian tersebut. |
Kemudian test ini diteruskan sampai mendapatkan hasil yang
maksimal, yang diingikan sesuai dengan design seismic dan target yang
diinginkan. Gambar diatas hanya 2 contoh dari 20 shot point yang akan di uji
coba. Hasil dari parameter test tersebut adalah:
1. Charge 0.5 dan 1 kg menghasilkan resolusi data
yang rendah dan hilangnya reflektor pada far offset.
2. Data untuk charge 2 dan 3 kg menghasilkan bandwidth
frekuensi relatif sempit dan peluruhan energi yang signifikan.
3. Data dari depth 25 dan 30 m memiliki kontinuitas
reflektor yang paling bagus dibanding data dari dua depth lainnya.
4. Metode pattern 3&5 lubang @ 15 m / 0.5 kg
ternyata menghasilkan kontinuitas data reflektor yang Cukup bagus.
Pattern hole adalah 3 lobang atau lebih didalam satu shot
point. Pattern hole ini dilakukan ketika drilling mengalami hambatan litologi
sehingga tidak bias menembus sesuai target kedalaman bor yang diinginkan,
solusi dari permasalahn tersebut salah satunya adalah pattern hole. Biasanya
pada litologi gravel, dilakukan pattern hole karna lobang bor sering mengalami
gugur atau runtuh.
Berikut contoh near offset terlalu besar:
near offset terlalu besar |
Dan berikut bila far offset terlalu kecil:
far offset terlalu kecil |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar